Curug Situhiang secara administratif berada di Blok Cijurey, Desa Kulur, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat dan berada pada koordinat -6.8858426, 108.2603154. Curug Situhiang merupakan satu dari tiga rangkaian air terjun yang berada di satu aliran Sungai Cijurey. Secara keseluruhan, akses menuju Kota Majalengka dan Desa Kulur cukup mudah, tetapi akses menuju Curug Situhiang tergolong yang tidak terlalu mudah. Ada beberapa akses jalan masuk menuju Kota Majalengka.
MELALUI JALAN TOL CIPALI
Masuk dari Subang dan keluar di GT Kertajati. Setelah keluar gerbang tol, ikuti jalan yang menuju Kadipaten (belok kanan setelah keluar gerbang tol). Kondisi jalan dari persimpangan GT Kertajati hingga persimpangan Kadipaten sangat bagus, arus lalu lintas pun tidak terlalu ramai. Pada malam hari, jalur ini akan sangat gelap karena tidak ada lampu penerangan jalan. Kondisi jalan yang dominan lurus dan gelap sebaiknya diwaspadai untuk menghindari kecelakaan. Ambil jalan menuju Kota Majalengka di persimpangan Kadipaten. Ikuti terus jalan raya utama hingga tiba di alun-alun Kota Majalengka pada koordinat -6.834988, 108.227460. Posisi alun-alun dan jalan menuju Blok Cijurey berada di kanan jalan.
Belok kanan tepat di persimpangan di depan alun-alun pada koordinat -6.834761, 108.228362 kemudian ikuti jalan dan belok kiri di ujung jalan menuju Jalan Ahmad Yani. Ikuti jalan raya utama hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.835909, 108.232601. Patokan termudah adalah Es Cendol Elizabeth di kiri jalan. Ambil jalan ke kanan pada persimpangan menuju Jalan Suha hingga tiba pada persimpangan pada koordinat -6.838076, 108.232498. Ambil kiri pada persimpangan tersebut menuju Jalan Ahmad Kusumah. Ikuti terus jalan utama hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.841928, 108.240150. Lurus terus pada persimpangan ini hingga masuk ke Jalan Pejuang. Ikuti terus jalan utama hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.852320, 108.249344. Ambil arah kanan dan ikuti jalan menuju Kecamatan Sindangkasih. Akan ditemui persimpangan pada koordinat -6.853202, 108.249160. Pada persimpangan ini kuti jalan utama. Ikuti jalan utama hingga tiba di persimpangan Desa Kulur pada koordinat -6.864305, 108.249921 dan ambil arah kanan.
Pada koordinat -6.866438, 108.249206 akan ditemui persimpangan, dan ambil arah kiri menuju Jalan Cijurey Kidul. Terdapat papan penunjuk jalan sederhana dari kayu dan pos siskamling di kiri jalan sebagai penanda menuju Blok Cijurey. Kondisi jalan dari alun-alun Kota Majalengka hingga prsimpangan Jalan Cijurey Kidul sangat baik meskipun semakin mendekati Blok Cijurey jalan akan semakin menyempit dan permukiman padat akan perlahan digantikan dengan hamparan sawah dan kebun. Sebaiknya belilah logistik di mini market yang berada di Kecamatan Sindangkasih.
Memasuki Jalan Cijurey Kidul, medan akan mulai menanjak dan berada di kaki bukit. Tidak akan ada papan penunjuk jalan dan lampu penerangan sepanjang menuju Blok Cijurey. Pemandangan mulai terbuka. Deretan perbukitan dan terasiring ladang warga yang sata ini masih hijau menjadi pemandangan utama selama perjalanan. Ikuti jalan hingga tiba di titik koordinat -6.880039, 108.261638. Parkirkan kendaraan di lokasi ini. Sebaiknya meminta ijin terlebih dahulu pada warga untuk menitipkan kendaraan karena memang belum tersedia fasilitas parkir.ambil arah kanan hingga jalan buntu. Setelah memarkirkan kendaraan, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Ambil jalan kecil di sebelah kanan menuju area ladang. Total pembacaan jarak dan waktu tempuh pada peta adalah sekitar 2 jam 5 menit dengan jarak 106 Km.
MELALUI SUBANG – CIKAMURANG
Arahkan kendaraan menuju Jalan Raya Banta Huni – Cikamurang yang dimulai pada koordinat -6.591673, 107.950012 dari arah Kota Subang. Jalur dominan lurus dengan medan yang tidak terlalu sulit. Ikuti terus jalan utama hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.635974, 108.038725. Pada persimpangan ini ambil arah kanan menuju Jalan Raya Ujung Jaya – Cikamurang. Ikuti jalan raya utama menuju persimpangan Cijelag pada koordinat -6.717131, 108.101547. Pada persimpangan Cijelag, ambil arah kanan menuju Jalan Raya Cijelag dan ikuti jalan hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.745762, 108.140024. Pada persimpangan ini, ambil arah kanan menuju Jalan Raden Ali Sadikin. Ikuti terus jalan utama hingga memasuki daerah Tomo pada persimpangan Cikamurang pada koordinat -6.765049, 108.124035. Persimpangan ini merupakan pertemuan dengan Jalan Provinsi Sumedang – Cirebon. Ikuti jalan utama hingga tiba di persimpangan Kadipaten dan Ambil jalan menuju Kota Majalengka di persimpangan Kadipaten. Ikuti terus jalan raya utama hingga tiba di alun-alun Kota Majalengka pada koordinat -6.834988, 108.227460. Posisi alun-alun dan jalan menuju Blok Cijurey berada di kanan jalan.
Belok kanan tepat di persimpangan di depan alun-alun pada koordinat -6.834761, 108.228362 kemudian ikuti jalan dan belok kiri di ujung jalan menuju Jalan Ahmad Yani. Ikuti jalan raya utama hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.835909, 108.232601. Patokan termudah adalah Es Cendol Elizabeth di kiri jalan. Ambil jalan ke kanan pada persimpangan menuju Jalan Suha hingga tiba pada persimpangan pada koordinat -6.838076, 108.232498. Ambil kiri pada persimpangan tersebut menuju Jalan Ahmad Kusumah. Ikuti terus jalan utama hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.841928, 108.240150. Lurus terus pada persimpangan ini hingga masuk ke Jalan Pejuang. Ikuti terus jalan utama hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.852320, 108.249344. Ambil arah kanan dan ikuti jalan menuju Kecamatan Sindangkasih. Akan ditemui persimpangan pada koordinat -6.853202, 108.249160. Pada persimpangan ini kuti jalan utama. Ikuti jalan utama hingga tiba di persimpangan Desa Kulur pada koordinat -6.864305, 108.249921 dan ambil arah kanan.
Pada koordinat -6.866438, 108.249206 akan ditemui persimpangan, dan ambil arah kiri menuju Jalan Cijurey Kidul. Terdapat papan penunjuk jalan sederhana dari kayu dan pos siskamling di kiri jalan sebagai penanda menuju Blok Cijurey. Kondisi jalan dari alun-alun Kota Majalengka hingga prsimpangan Jalan Cijurey Kidul sangat baik meskipun semakin mendekati Blok Cijurey jalan akan semakin menyempit dan permukiman padat akan perlahan digantikan dengan hamparan sawah dan kebun. Sebaiknya belilah logistik di mini market yang berada di Kecamatan Sindangkasih.
Memasuki Jalan Cijurey Kidul, medan akan mulai menanjak dan berada di kaki bukit. Tidak akan ada papan penunjuk jalan dan lampu penerangan sepanjang menuju Blok Cijurey. Pemandangan mulai terbuka. Deretan perbukitan dan terasiring ladang warga yang sata ini masih hijau menjadi pemandangan utama selama perjalanan. Ikuti jalan hingga tiba di titik koordinat -6.880039, 108.261638. Parkirkan kendaraan di lokasi ini. Sebaiknya meminta ijin terlebih dahulu pada warga untuk menitipkan kendaraan karena memang belum tersedia fasilitas parkir.ambil arah kanan hingga jalan buntu. Setelah memarkirkan kendaraan, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Ambil jalan kecil di sebelah kanan menuju area ladang. Total pembacaan jarak dan waktu tempuh pada peta adalah sekitar 2 jam 25 menit dengan jarak 94,7 Km.
MELALUI SUMEDANG – KADIPATEN
Jalur ini merupakan jalur yang sama jika menuju Cirebon. Cukup ikuti jalur utama hingga ke persimpangan di Kadipaten, lalu arahkan kendaraan menuju Kota Majalengka. Ikuti terus jalan raya utama hingga tiba di alun-alun Kota Majalengka pada koordinat -6.834988, 108.227460. Posisi alun-alun dan jalan menuju Blok Cijurey berada di kanan jalan.
Belok kanan tepat di persimpangan di depan alun-alun pada koordinat -6.834761, 108.228362 kemudian ikuti jalan dan belok kiri di ujung jalan menuju Jalan Ahmad Yani. Ikuti jalan raya utama hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.835909, 108.232601. Patokan termudah adalah Es Cendol Elizabeth di kiri jalan. Ambil jalan ke kanan pada persimpangan menuju Jalan Suha hingga tiba pada persimpangan pada koordinat -6.838076, 108.232498. Ambil kiri pada persimpangan tersebut menuju Jalan Ahmad Kusumah. Ikuti terus jalan utama hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.841928, 108.240150. Lurus terus pada persimpangan ini hingga masuk ke Jalan Pejuang. Ikuti terus jalan utama hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.852320, 108.249344. Ambil arah kanan dan ikuti jalan menuju Kecamatan Sindangkasih. Akan ditemui persimpangan pada koordinat -6.853202, 108.249160. Pada persimpangan ini kuti jalan utama. Ikuti jalan utama hingga tiba di persimpangan Desa Kulur pada koordinat -6.864305, 108.249921 dan ambil arah kanan.
Pada koordinat -6.866438, 108.249206 akan ditemui persimpangan, dan ambil arah kiri menuju Jalan Cijurey Kidul. Terdapat papan penunjuk jalan sederhana dari kayu dan pos siskamling di kiri jalan sebagai penanda menuju Blok Cijurey. Kondisi jalan dari alun-alun Kota Majalengka hingga prsimpangan Jalan Cijurey Kidul sangat baik meskipun semakin mendekati Blok Cijurey jalan akan semakin menyempit dan permukiman padat akan perlahan digantikan dengan hamparan sawah dan kebun. Sebaiknya belilah logistik di mini market yang berada di Kecamatan Sindangkasih.
Memasuki Jalan Cijurey Kidul, medan akan mulai menanjak dan berada di kaki bukit. Tidak akan ada papan penunjuk jalan dan lampu penerangan sepanjang menuju Blok Cijurey. Pemandangan mulai terbuka. Deretan perbukitan dan terasiring ladang warga yang sata ini masih hijau menjadi pemandangan utama selama perjalanan. Ikuti jalan hingga tiba di titik koordinat -6.880039, 108.261638. Parkirkan kendaraan di lokasi ini. Sebaiknya meminta ijin terlebih dahulu pada warga untuk menitipkan kendaraan karena memang belum tersedia fasilitas parkir.ambil arah kanan hingga jalan buntu. Setelah memarkirkan kendaraan, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Ambil jalan kecil di sebelah kanan menuju area ladang. Total pembacaan jarak dan waktu tempuh pada peta adalah sekitar 1 jam 29 menit dengan jarak 51,8 Km.
MELALUI WADO – JATINUNGGAL
Ikuti jalan menuju Terminal Wado, kemudian ikuti terus jalan utama hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.954199, 108.150668. Kondisi jalan akan sedikit buruk dengan medan yang banyak berupa tanjakan dan turunan curam serta tikungan tajam. Kondisi jalan akan sangat sepi ketika mulai sore hari dan tidak ada penerangan jalan. Jarak antar permukiman pun berjauhan, sehingga tidak disarankan melewati jalur ini pada malam hari kecuali rombongan. Pada persimpangan ini, ambil jalan ke arah kiri (menurun) menuju Jalan Cimahi. Ikuti jalan utama hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.938311, 108.169931. Ambil kanan pada persimpangan ini menuju Jalan Cacaban – Pinding Angin. Persimpangan berikutnya akan ditemui pada koordinat -6.940344, 108.175309 dan ambil arah kiri.
Ikuti jalan utama hingga melewati persimpangan pada koordinat -6.937206, 108.176279 ambil arah lurus menuju persimpangan pada koordinat -6.937020, 108.176331 dan masih lurus hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.929853, 108.183982. Ambil arah kiri pada persimpangan tersebut dan ikuti jalan utama, jangan belok jika menemui persimpangan. Persimpangan berikutnya, pada koordinat -6.925549, 108.188937 barulah ambil ke arah kiri menuju Jalan Curugmas – Cibuyung. Setelah persimpangan ini ikuti saja jalan utama hingga menuju ke arah Sungai Cimanuk pada persimpangan di koordinat -6.922000, 108.212409. Sungai Cimanuk merupakan perbatasan antara Kabupaten Sumedang dengan Kabupaten Majalengka.
Ikuti jalan utama setelah melewati jembatan hingga tiba pada persimpangan di koordinat -6.919556, 108.227159, ambil arah kiri. Ikuti jalan utama hingga kembali menyeberangi Sungai Cimanuk hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.895691, 108.225185. Ambil kanan pada persimpangan tersebut. Jalur yang ditempuh akan memasuki Desa Cibodas, Kecamatan Maja pada persimpangan di koordinat -6.896693, 108.235159. Ikuti terus jalan utama, jangan berbelok jika menemui persimpangan. Ikuti jalan hingga patokan berikutnya, yaitu SMPN 5 Majalengka. Tepat setelah SMPN 5 Majalengka akan ditemui persimpangan pada koordinat -6.866403, 108.249094. Persimpangan ini merupakan pertemuan jalur dari arah Kota Majalengka. Ambil kanan pada persimpangan ini menuju Jalan Cijurey Kidul.
Memasuki Jalan Cijurey Kidul, medan akan mulai menanjak dan berada di kaki bukit. Tidak akan ada papan penunjuk jalan dan lampu penerangan sepanjang menuju Blok Cijurey. Pemandangan mulai terbuka. Deretan perbukitan dan terasiring ladang warga yang sata ini masih hijau menjadi pemandangan utama selama perjalanan. Ikuti jalan hingga tiba di titik koordinat -6.880039, 108.261638. Parkirkan kendaraan di lokasi ini. Sebaiknya meminta ijin terlebih dahulu pada warga untuk menitipkan kendaraan karena memang belum tersedia fasilitas parkir.ambil arah kanan hingga jalan buntu. Setelah memarkirkan kendaraan, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Ambil jalan kecil di sebelah kanan menuju area ladang. Total pembacaan jarak dan waktu tempuh pada peta adalah sekitar 59 menit dengan jarak 34,3 Km. Jalur ini merupakan jalur yang paling jarang dilalui dan untuk yang menyukai perjalanan dengan jalur yang tidak biasa. Tidak disarankan untuk melintas di jalur ini apabila belum terbiasa dan jika sudah mulai gelap.
MALANGBONG – CURUG SITUHIANG
Arahkan kendaraan menuju jalur Wado, tepat di dekat Terminal Malangbong. Ikuti terus jalan utama dan pada persimpangan di koordinat -6.945211, 108.092583 ambil kanan menuuju Terminal Wado. Ikuti jalan utama hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.954253, 108.150728. Ambil arah kiri pada persimpangan tersebut menuju Jalan Cimahi. Jalur ini merupakan jalur yang sama dengan yang telah diuraikan pada pilihan jalur melalui Wado – Curug Situhiang sebelumnya. Total pembacaan jarak dan waktu tempuh pada peta adalah sekitar 1 jam 31 menit dengan jarak 53,6 Km.
CIAMIS – CURUG SITUHIANG
Bila berkendara dari arah Ciamis, arahkan kendaraan menuju Kawali kemudian Cikijing dengan cukup mengikuti jalan utama. Jalan utama yang dilalui yaitu Jalan Raya Kawali, Jalan Raya Panawangan, kemudian pada persimpangan di koordinat -7.025893, 108.351547 ambil arah kanan menuju Jalan Cikijing – Panjalu. Ikuti jalan utama hingga tiba di persimpangan pada koordinat -7.016244, 108.365699 dan ambil arah kiri menuju Jalan Cikijing – Darma. Ikuti jalan utama hingga tiba di Kecamatan Talaga. Setelah melewati alun-alun Talaga, ambil jalan menuju Kecamatan Maja dan Kota Majalengka.
Ikuti jalan utama, yaitu Jalan Talaga – Cikijing hingga tiba di persimpangan tepat setelah SPBU Maja pada koordinat -6.894820, 108.306188. Ambil kiri pada persimpangan ini menuju Jalan Kalangsari. Ikuti jalan utama hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.892656, 108.295925 dan ambil arah kiri kemudian ambil arah kanan pada ujung jalan, ambil kanan menuju Jalan Cipindeuy. Ikuti jalan utama hingga masuk di Jalan Anggrawati – Kulur. Persimpangan berikutnya akan ditemui pada koordinat -6.877870, 108.276359 dan ambil arah kiri menuju Jalan Panyindangan. Ikuti jalan hingga tiba di persimpangan pada koordinat -6.878507, 108.271020 kemudian ambil arah kiri, Ikuti terus jalan hingga tiba di persimpangan terakhir pada koordinat -6.880040, 108.261638 ambil arah kiri. Tidak jauh ari persimpangan tersebut akan ditemui jalan buntu yang merupakan titik akhir berkendara. Perjalanan berikutnya hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Total pembacaan jarak dan waktu tempuh pada peta adalah sekitar 2 jam 7 menit dengan jarak 78,1 Km.
Memasuki ladang, jalan akan mulai menanjak dan bila musim hujan akan sedikit licin karena lumpur. Di tengan ladang akan terdapat papan penunjuk arah sederhana menuju Curug Situhiang. Ikuti jalan setapak tersebut. Tidak jauh dari papan tersebut, terdapat dua pilihan jalur, yaitu melewati sungai ke arah hulu atau mengikuti jalan setapak ke arah bukit. Kedua jalur sama-sama memiliki tantangan tersendiri. Jalur yang melewati aliran sungai sangat cocok bagi mereka yang senang berpetualang dan melewati medan yang sulit. Aliran Sungai Cijurey biasanya memiliki debit yang tidak terlalu besar hingga bulan Mei, sehingga tidak semua batuan di sungai dan dinding tebingnya tertutup aliran air. Perjalanan pertama-tama akan mengikuti sungai ke arah hulu dengan medan yang masih mudah selama beberapa ratus meter. Jalan kemudian buntu dan disinilah petualangan dimulai. Satu-satunya jalan untuk mencapai lokasi Curug Situhiang adalah dengan sedikit memanjat dinding tebing dan bebatuan di pinggir aliran sungai. Sebelumnya, jalan akan melewati lumpur karena debit sungai masih kecil, sehingga pijakan akan menjadi sangat licin. Sangat disarankan menggunakan sepatu khusus agar mudah ketika memanjat batuan dan tidak licin. Meskipun sangat tidak aman dan tidak dianjurkan, kebanyakan pengunjung akhirnya tidak menggunakan alas kaki karena justru menjadi penghambat karena medannya menjadi lebih licin karena lumpur yang menempel di alas kaki.
Perjalanan melewati aliran sungai ini akan semuanya melewati bebatuan dan sedikit memanjat, ada beberapa titik yang akan aman dilalui dengan melewati kolam-kolam kecil tanpa harus memanjat. Debit Sungai Cijurey memang tidak besar, tetapi sepanjang aliran yang dilalui untuk menuju Curug Situhiang terdapat beberapa kolam kecil yang sangat dalam dan ada juga yang masih aman untuk dilalui. Sangat disarankan meminta teman atau warga yang sudah mengenal jalur ini dengan baik demi keselamatan. Tantangan lainnya jika memilih jalur menyusur aliran sungai adalah masih akan banyak ditemui hewan-hewan liar seperti serangga dan ulat bulu karena rimbunnya pepohonan di sekitar tebing sungai. Sebailknya membawa serta obat anti serangga. Medan melalui aliran Sungai Cijurey ini memang sedikit ekstrim, oleh karena itu bila memiliki perlengkapan yang mendukung seperti webbing dan lainnya disarankan untuk dibawa. Hal lainnya adalah, karena menyusuri aliran sungai, maka dapat dipastikan pakaian dan alas kaki akan basah, jadi sangat disarankan membawa pakaian ganti. Perjalanan melewati jalur ini rata-rata akan ditempuh dalam waktu 40 menit hingga 1 jam.
Jalur melalui jalan setapak memang lebih mudah. Jalan setapak yang cukup kecil menyusuti ladang kemudian akan masuk ke hutan dan menyusuri pinggiran jurang. Medan yang dilalui semuanya berupa tanjakan yang meskipun tidak terjal, tetapi terus menanjak. Pesiapan fisik dan stamina juga tidak kalah penting, terutama persiapan air minum agar tidak dehidrasi. Persiapan obat-obatan pribadi pun tidak kalah pentingnya, mengingat lokasi air terjun yang cukup jauh dari fasilitas kesehatan. Pada musim hujan, jalan setapak menuju Curug Situhiang akan sangat licin oleh lumpur dan tidak terdapat pegangan, sehingga harus tetap waspada. Obat anti serangga pun sebaiknya dibawa karena jalur yang dilalui masih sangat rimbun oleh pepohonan sebagai antisipasi. Perjalanan melewati jalur ini rata-rata akan ditempuh dalam waktu 30-40 menit. Biasanya, jalur ini merupakan pilihan jalur untuk turun menuju Blok Cijurey dari Curug Situhiang.
Area di sekitar Curug Situhiang cukup luas dan ada beberapa bongkahan batu yang dapat digunakan untuk menyimpan peralatan atau untuk sekedar botram. Tetap jaga kebersihan dengan membawa trash bag untuk membawa turun kembali segala jenis sampah yang dihasilkan dari kegiatan yang kita lakukan. Terdapat kolam kecil tepat dibawah jatuhan aliran Curug Situhiang. Kedalamannya sekitar seperut orang dewasa. Airnya sedikit keruh, karena tepat di bagian atas Curug Situhiang terdapat belerang yang larut ke aliran Sungai Cijurey kemudian ke aliran Curug Situhiang. Curug Situhiang memiliki dinding air terjun yang unik. Batuan tebingnya memiliki bentuk seperti tangga batu yang dapat digolongkan ke daam columnar joint. Bentuk yang seperti ini sebenarnya hampir ditemukan di dinding tebing sepanjang aliran Sungai Cijurey. Tepat di atas Curug Situhiang, terdapat air terjun yang kedua, yaitu Curug Siriwati atau Curug Bagong. Aliran air di Curug Siriwati/Bagong sudah lebih jernih karena tidak ada belerang yang ikut larut di aliran jatuhannya. Di atas Curug Siriwati/Curug Bagong terdapat air terjun pertama yaitu Curug Mahpar. Akses menuju Curug Mahpar harus melewati Curug Siriwati/Bagong dengan medan yang cukup sulit, yaitu memanjat dinding air terjun Siriwati/Bagong yang terjal setinggi lebih kurang sepuluh meter.
Curug Situhiang berdasarkan bentuk aliran jatuhannya dapat digolongkan pada klasifikasi air terjun tipe Ribbon. Klasifikasi Ribbon menjadi klasifikasi utama Curug Situhiang. Klasifikasi ini muncul sebagai dominan karena lintasan jatuhannya sangat kecil dan mengalir di antara celah sempit bebatuan. Volume jatuhannya yang tidak besar juga sesuai dengan ciri klasifikasi Ribbon ketimbang klasifikasi Chute yang bercirikan volume jatuhan air yang sangat besar melewati celah sempit diantara bebatuan. Klasifikasi Ribbon yang muncul memang bukan seperti contoh klasifikasi Ribbon yang sempurna, dimana lintasan jatuhan airnya memiliki ketiggian di atas 50 m. Klasifikasi lainnya yang muncul adalah Horsetail karena selama proses jatuhannya, air mengenai dinding air terjun secara terus menerus. Pada musim hujan pun, klasifikasi yang dominan adalah Ribbon dan Horsetail karena debit Sungai Cijurey yang membesar tetapi tidak sampai ekstrim seperti halnya debit Sungai Cilutung dan Curug Cilutng/Curug Campaga.
Perjalanan menuju tiga air terjun dalam satu aliran sungai ini bisa memakan waktu selama sehari penuh, jadi sebaiknya siapkan dua hari untuk perjalanan menuju Majalengka jika berasal dari luar Majalengka agar stamina tidak terkuras. Kunjungan ke tempat ini dapat dimasukan dalam agenda rencana liburan selama akhir pekan yang seru. Waktu kunjungan terbaik berada pada bulan Maret hingga awal Juni.