Melewatkanmu
Melewatkanmu di lembaran hariku
Selalu terhenti di batas senyumanmu
Walau berakhir cinta kita berdua
Hati ini tak ingin dan selalu berdusta
Lupakanmu takkan mudah bagiku
Selalu ku coba namun aku tak mampu
Membuang semua kisah yang telah berlalu
Di sudut relung hatiku yang membisu ku merindukanmu
Harusnya ku telah melewatkanmu
Menghapuskanmu dari dalam benakku
Namun ternyata sulit bagiku
Merelakanmu pergi dari hatiku
Selalu ingin dekat tubuhmu
Namun aku tak bisa karena kau telah bahagia
Harusnya ku telah melewatkanmu
Menghapuskanmu dari dalam benakku
Namun ternyata sulit bagiku
Merelakanmu pergi dari hatiku (hatiku)
Selalu ingin dekat tubuhmu
Namun aku tak bisa, namun aku tak bisa
Karena kau telah bahagia
LDR
Ku teringat dalam lamunan
Rasa sentuhan jemari tanganmu
Ku teringat walau telah pudar
Suara tawamu, sungguh ku rindu
Tanpamu langit tak berbintang
Tanpamu hampa yang ku rasa
Seandainya jarak tiada berarti
Akan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap saja
Seandainya sang waktu dapat mengerti
Takkan ada rindu yang terus mengganggu
Kau akan kembali bersamaku
Ku teringat walau telah pudar
Suara tawamu, sungguh ku rindu
Tanpamu langit tak berbintang
Tanpamu hampa yang ku rasa
Seandainya jarak tiada berarti
Akan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap saja
Seandainya sang waktu dapat mengerti
Takkan ada rindu yang terus mengganggu
Kau akan kembali bersamaku
Terbit dan tenggelamnya matahari
Membawamu lebih dekat
Denganmu langitku berbintang
Denganmu sempurna ku rasa
Seandainya jarak tiada berarti
Akan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap saja
Seandainya sang waktu dapat mengerti
Takkan ada rindu yang terus mengganggu
Kau akan kembali bersamaku
(seandainya jarak tiada berarti)
Akan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap saja
Seandainya sang waktu dapat mengerti
Takkan ada rindu yang terus mengganggu
Kau akan kembali bersamaku
Pemeran Utama
Ya aku mengerti betapa sulit untuk kembali
Dan mempercayai penipu ini sekali lagi
Pemeran utama hati
Pemicu detak jantung ini
Baru kini kusadari
Setelah berlayar pergi
Itu kamu
Ya aku wanita
Yang seharusnya lebih perasa
Tapi malah aku mencabik
Lukai kau yang baik
Dan buat hatimu sakit
Meski malu untuk akui
Aku mau..
Kau kembali
Pemeran utama hati
Pemicu detak jantung ini
Baru kini ku sadari
Setelah berlayar pergi
Pemicu detak jantung ini
Baru kini ku sadari
Setelah berlayar pergi Itu kamu
TAHU DIRI
Hai, selamat bertemu lagi..
Aku sudah lama menghindarimu
Sialkulah kau di sini
Sungguh tak mudah bagiku
Rasanya tak ingin bernafas lagi
Tegak bediri di depanmu kini
Sakitnya menusuk jantung ini
Melawan cinta yang ada di hati
Dan..
upayaku tahu diri..
Tak slamanya berhasil
Pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bersama
Pergilah, menghilang sajalah lagi
Bye, selamat berpisah lagi
Meski masih ingin memandangimu
Lebih baik kau tiada di sini
Sungguh tak mudah bagiku
Menghentikan sgala khayalan gila
Jika kau ada dan ku cuma bisa
Meradang menjadi yang di sisimu
Membenci nasibku yang tak berubah
Berkali-kali kau berkata
Kau cinta tapi tak bisa
Berkali-kali ku tlah berjanji
Menyerah….
Dan..
upayaku tahu diri
Tak slamanya berhasil
Pergilah, menghilang sajalah
Pergilah,menghilang sajalah lagi…
Pertanyaan dan komentar pertama pasti adalah “Kamu lagi patah hati? CLBK? Atau lagi LDR parah?”
Bukaaan, bukaan, saya baik-baik saja, normal-normal saja, tapi emang entah kenapa lagu-lagu ini yang belakangan setia nemenin saya blogging. Untuk orang-orang yang kenal saya cukup lama, kayanya ada yang salah kalau saya banting stir ke jenis lagu ini. Tapi beneran deh, ini bener-bener murni 100% jatuh hati sama pendengaran pertama (halah).
Pernah ada tulisan gini “Dibalik ‘now listening’ ada modus tersembunyi” atau kalimat sejenisnyalah. Ya, intinya, lagu itu bakalan jadi penyalur galau, seneng, sedih, atau marah. Lagu itu bakal jadi lagu yang paling disukai banget atau malah dibenci banget, muak banget dengernya kalau ternyata lirik, aransemen, warna suara penyanyinya ko pas banget sama keadaan kita. Apalagi pas liat video klipnya pas banget! Ya udah deh, cuman ada dua kemungkinan, ini lagu bakal diputer sampe hafal banget atau bakalan muak dan ga akan pernah didenger lagi sampe kapan pun. Suka sama lagu karena ngegambarin perasaan kita (yang rata-rata galau & fallin’ in love) itu udah umum banget, nah, klo muak sama lagu sampe akhirnya ga mau denger lagi seumur idup? Ada banget! (pengalaman pribadi) haha
Tapiiii, saya pernah denger juga ada yang bilang “Suatu karya itu bagus kalau ternyata banyak yang suka tanpa ada latar belakang yang bersifat pribadi/personal” Awalnya ga ngeh, tapi setelah berkali-kali ko kayanya lagu yang saya denger itu -yg itu-itu lagi- tapi pas baca lirik ama liat video klipnya kayanya suasana hati saya, mood saya ga sesuai ama karya tersebut, baruuu saya ngerti maksudnya. Dan emang karya-karya yang diatas itu bagus ko J
Dan kayanya buat saya bisa dibilang ini mah musiman, ga akan bertahan lama, bentar lagi juga kayanya bakalan balik lagi ke selera musik saya yang sebenernya. Ah, cukup ngelanturnya, malem ini ada beberapa yang harus bener-bener ditulis dan beres. Anggeplah ini pemanasan dalam rangka balikin mood nulis yang aga serius dikit hehe