SITU PUTAT


Secara administratif Situ Kabuyutan berada di Desa Legok Herang, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan berada pada koordinat 7°09’22.7″S 108°34’31.1″E. Situ Kabuyutan memiliki luas genangan kurang lebih 0,31 Ha. Ada juga yang menamai Situ Kabuyutan dengan nama Situ Cikabuyutan pada aplikasi peta digital.

Situ Kabuyutan berada di bawah kewanangan Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Pemanfaatan Situ Kabuyutan hingga saat ini masih sebatas area memancing dan sumber air bagi area sawah di sekitar danau. Area di sekeliling Situ Kabuyutan masih sangat alami, bahkan, jalan masuk menuju Situ Kabuyutan pun sedikit tertutup rumput liar yang cukup tinggi.

Bila mengadap ke arah Timur, akan terlihat puncak Gunung Subang dengan hutannya yang masih sangat lebat. Sisi Timur Situ Kabuyutan masih berupa hutan lebat dan langsung berada di kaki Gunung Subang. Berdasarkan cerita di sini. terdapat berbagai hewan liar, seperti Lutung, Surili, tupai, burung dudut, kutilang, burung pipit dan berbagai jenis serangga yang masih terdapat di hutan tersebut. Situ Kabuyutan pun memiliki berbagai jenis ikan, antara lain Ikan mujair, mas, gabus, udang rawa, remis, kijing, bahkan terdapat juga biawak meskipun jarang ditemui. Ukuran ikan di Situ Kabuyutan cukup besar.

UPLOAD 13

Sisi Barat dan Selatan Situ Kabuyutan berbatasan dengan kebun warga. Sisi Utara Situ Kabuyutan berbatasan dengan areal sawah. Lokasi Situ Kabuyutan berada lebih tinggi dibandingkan jalan desa dan Situ Putat, sehingga dalam perjalanan treking menuju Situ Kabuyutan akan terlihat pemandangan perbukitan di sisi Barat Desa Legokherang.

Jalan masuk menuju Situ Kabuyutan berada di sisi Selatan. Lokasi Situ Kabuyutan tidak terlalu jauh dari beberapa rumah warga, sehingga meskipun tidak memiliki fasilitas penunjang wisata apapun. Pengunjung dapat meminta bantuan pada warga bila membutuhkan. Pengunjung yang datang ke Situ Kabuyutan sebaiknya membawa logistik sendiri.

Situ Kabuyutan berjarak kurang lebih 85 km dari Alun-Alun Kota Cirebon, 47 Km dari Taman Kota Kuningan, dan 153 Km dari Kota Bandung. Terdapat tiga rute utama yang dapat ditempuh bila perjalanan dimulai dari Kota Bandung.

UPLOAD 12

TOL CIPULARANG – TOL CIPALI – LURAGUNG – CILEBAK

Arahkan kendaraan menuju Tol Cipularang. Setelah tiba di Cikampek, ambil arah menuju ruas Tol Cipali. Ikuti ruas Tol Cipali hingga keluar di GT Ciledug. Setelah keluar tol, ikuti jalan raya utama hingga tiba di persimpangan di samping Kantor Balai Desa Cidahu. Persimpangan ini berada pada koordinat -6.981422, 108.640581. Ambil arah kiri di persimpangan ini menuju Jalan Raya Luragung – Cidahu.

Ikuti jalan raya utama hingga tiba di Taman Lurangug. Taman berada pada koordinat -7.017747, 108.638032. Ambil lurus pada persimpangan ini menuju Kecamatan Ciwaru lalu diteruskan menuju Kecamatan Cilebak. Setelah tiba di Kecamatan Cilebak, di sebelah Barat Jalan Cilebak, tepat setelah melewati permukiman penduduk akan ditemui percabangan jalan. Percabangan jalan tersebut tepatnya berada pada koordinat -7.137639, 108.582567. Ambil arah kiri pada percabangan ini.

Jalan akan langsung menanjak dan akan langsung menuju Desa Legokherang. Jalan akan berujung pada sebuah persimpangan yang berada pada koordinat -7.144133, 108.573816. Ambil kiri pada persimpangan ini. Ikuti jalan hingga tiba di samping Situ Putat. Kendaraan bisa dititipkan di rumah warga dekat Situ Putat. Situ Putat berada pada koordinat -7.155567, 108.573763.

Perjalanan berikutnya menuju Situ Kabuyutan harus ditempuh dengan berjalan kaki. Treknya berada di belakang permukiman warga. Jalur treking berupa jalan setapak tanah yang kemudian menuju area pematang sawah. Jalur treking sudah cukup jelas dan tidak ada persimpangan. Bila masih ragu, bisa bertanya atau meminta bantuan warga untuk diantar.

Total jarak yang ditempuh bila mengambil rute ini kurang lebih 300 Km dengan waktu tempuh kurang lebih 5 jam 20 menit. Rute ini merupakan rute terpanjang karena harus memutar dulu di ruas jalan tol. Namun, rute ini memiliki hambatan paling sedikit, karena sebagian besar jalurnya berupa jalan tol. Setelah keluar tol pun, kondisi arus lalu-lintas sudah didominasi lalu lintas luar perkotaan.

UPLOAD 11

SUMEDANG – CIKIJING – SUBANG – CILEBAK

Arahkan kendaraan menuju jalan raya utama Sumedang – Majalengka. Setelah tiba di Majalengka, arahkan kendaraan menuju Cikijing. Tepat di Pasar Cikijing, arahkan kendaraan menuju Waduk Darma. Tepat sebelum memasuki pusat Kecamatan Darma, akan terdapat persimpangan pada koordinat -7.019311, 108.394415. Ambil arah kanan pada persimpangan ini menuju Jalan Raya Cipasung – Subang.

Ikuti jalan raya utama melewati Kecamatan Selajambe lalu masuk Kecamatan Subang. Patokannya adalah Pasar Desa Subang. Ikuti jalan utama menuju arah Timur hingga memasuki Kecamatan Cilebak. Ikuti jalan utama di Kecamatan Cilebak hingga bertemu persimpangan pada koordinat -7.137624, 108.582581. Ambil kanan pada persimpangan ini. Persimpangan ini merupakan persimpangan yang sama dengan yang sudah dijelaskan bila melewati rute Luragung.

Total jarak yang ditempuh bila mengambil rute ini kurang lebih 170 Km dengan waktu tempuh kurang lebih 5 jam 32 menit. Rute ini memiliki hambatan cukup banyak, terutama di ruas jalan Bandung – Sumedang – Majalengka. Arus lalu lintas akan didominasi oleh berbagai jenis kendaraan. Mulai dari sepeda motor, kendaraan pribadi, truk ukuan besar, bus ukuran besar, dan ELF. Arus lalu lintas baru akan sedikit sepi ketika sudah melewati Kecamatan Maja hingga tiba di Situ Putat.

UPLOAD 10

NAGREG – PANJALU – RANCAH – SUBANG – CILEBAK

Arahkan kendaraan menuju arah Nagreg. Ikuti jalan raya utama hingga tiba di Pasar Pamoyanan yang berada pada koordinat -7.125017, 108.145515. Ambil arah kiri pada persimpangan ini menuju Situ Lengkong.

Setiba di persimpangan, tepat sebelum Situ Lengkong, arahkan kendaraan ke kanan. Persimpangan ini berada pada koordinat -7.128332, 108.264984. Ikuti jalan utama hingga tiba di Taman Surawisesa Kawali. Tidak jauh dari taman ini akan ditemui persimpangan pada koordinat -7.185883, 108.373117. Ambil arah kiri pada persimpangan ini menuju arah Kecamatan Jatinegara.

Setelah tiba di Kecamatan Jatinegara, ikuti terus jalan raya utama hingga melewati Kecamatan Rajadesa kemudian ke arah Kecamatan Rancah. Setiba di Pasar Rancah akan ditemui persimpangan tepat di depan Masjid Agung, ambil arah kiri. Ikuti jalan utama hingga bertemu gapura perbatasan Kabupaten Ciamis dengan Kabupaten Kuningan.

Ikuti jalan raya utama hingga tiba di Kecamatan Subang. Rute berikutnya sama dengan rute bila melalui Kecamatan Darma. Total jarak yang ditempuh bila mengambil rute ini kurang lebih 152 Km dengan waktu tempuh kurang lebih 4 jam 37 menit. Rute ini merupakan rute alternatif bila tidak ingin melewati jalur utama dan jalur yang ramai. Setiba di Situ Lengkong, arus lalu lintas akan sangat sepi dan kebanyakan didominasi oleh sepeda motor dan ELF.

UPLOAD 9

Situ Putat

Situ Putat terletak tidak jauh dari Situ Kabuyutan. Situ Putat berada pada koordinat 7°09’20.6″S 108°34’26.2″E. Luas genangan Situ Putat kurang lebih sekitar 0,29 Ha. Situ Putat hingga saat ini masih dimanfaatkan oleh warga setempat sebagai tempat memancing dan sumber pengairan bagi lahan persawahan.

Untuk mendekati areal Situ Putat, pengunjung harus menyusuri pematang sawah sejauh kurang lebih 70 m. Pematang sawah yang harus dilalui tidak terlalu sulit dan jarak antar pematang sawah tidak terlalu tinggi. Area di sekitar Siut Putat belum diberi dinding seperti Situ Kabuyutan. Areanya pun lebih terbuka karena berada di tengan area sawah, berbeda dengan area Situ Kabuyutan yang dikelilingi oleh pohon-pohon besar dan tua.

UPLOAD 8

Situ Cibaok

Situ Cibaok berada di dekat Situ Kabuyutan dan Situ Putat. Dibandingkan dengan Situ Kabuyutan, trekking menuju Situ Cibaok lebih jauh lagi. Posisi Situ Cibaok berada paling atas di antara Situ Kabuyutan dan Situ Putat. Situ Cibaok berada pada koordinat 7°09’15.0″S 108°34’31.3″E. Luas genangan Situ Cibaok kurang lebih 0,37 Ha.

Berbeda dengan Situ Kabuyutan dan Situ Putat, Situ Cibaok memiliki air yang sangat keruh, terutama pada musim kemarau. Bahkan, kini hampir seluruh area genangan Situ Cibaok tertutup oleh bangunan non permanen. Area Situ Ciabok sangat terbuka dan langsung menghadap ke Gunung Subang. Tidak ada pepohonan di sekelilingnya. Area Situ Cibaok dikelilingi oleh area persawahan.

Situ Putat, Situ Kabuyutan, dan Situ Cibaok merupakan danau alami yang terbentuk akibat adanya sesar. Seperti yang disebutkan situs milik ESDM, struktur geologi di daerah ini terjadi akibat deformasi seperti patahan/sesar naik dan lipatan antiklin (fold) terdapat di bagian Barat daerah ini. Berdasarkan Peta geologi Lembar Majenang, Jawa, Puslitbang Geologi (Irwan Bahar, 1995), merupakan bagian dari satuan batuan Formasi Halang (Tmph).

UPLOAD 7

Situ Kabuyutan, Situ Putat, dan Situ Cibaok cocok dikunjungi pada perlaihan musim hujan menuju kemarau atau di awal musim kemarau, mengingat kondisi jalan menuju Desa Legokherang yang belum semuanya mulus. Selain itu, Desa Legokherang termasuk salah satu desa di Kecamatan Cilebak yang rawan akan gerakan tanah serta longsor.

Berbeda dengan lokasi danau-danau lainnya di Kabupaten Kuningan, yang cenderung berpusat di kaki Gunung Ceremai, lokasi ketiga danau ini justru sangat jauh dari posisi Gunung Ceremai. Lokasi ketiga danau ini berada jauh di Tenggara Gunung Ceremai. Lokasi ketiga danau ini juga sudah berada di perbatasan dengan Kabupaten Brebes. Gunung Subang dan jejeran perbukitan di sekitarnya merupakan batas geografis antara Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dengan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

UPLOAD 6

UPLOAD 5

UPLOAD 4

UPLOAD 3

UPLOAD 2

UPLOAD 1


About Dya Iganov

Penyuka traveling, tidak hanya mendaki gunung, tapi juga touring, rafting, explore, city tour, kemping ceria, susur pantai, dll