TORUING MALANG PART 7


SABTU 11 JANUARI 2020

Rasanya masih ingin malas-malasan, tapi kalau tidak pulang hari ini, kami tidak bisa istirahat dulu sebelum kembali kerja. Kami mulai jalan sekitar jam 10.00 WIB. Jalan keluar dari Jogja di hari Sabtu ini sangat ramai. Udara terasa lebih gerah, tapi langit sudah mulai mendung.

Arus lalu lintas baru kosong setelah kami memasuki Wates. Dari Wates hingga Bandara NYIA jalanan sangat kosong. Rencana kami, jalur pulang kali ini akan menyusuri Jalur Deandles lalu Jalur Pansela Jabar. Tidak lupa, kami berhenti makan siang sekitar pukul 13.00 WIB di Sate Ambal di Kebumen.

Kami memasuki Cilacap sekitar pukul 15.00 WIB. Dari Cilacap, jalur harus sedikit naik dulu sebelum nanti turun kembali menuju Jalur Pansela Jabar melalui Gandrumangu – Kalipucang. Setiba di Waduk Kubangkangkun, gerimis mulai turun. Sempat ada rencana untuk menginap semalam lagi di Pangandaran. Tapi, malas juga harus jalan ke arah Bandung di hari Minggu. Macetnya ga nahan.

Akhirnya kami putuskan untuk tetap lanjut ke Bandung tapi dengan perubahan jalur. Kami memutuskan untuk kembali ke jalur utama Cilacap – Nagreg. Dari Gandrumangu kami ambil arah Utara menuju Sidareja, sedangkan jika akan ke Kalipucang, ambil arah Barat di Pasar Gandrumangu. Saat kami lewat, sedang banyak galian di sepanjang Kawunganten hingga alun-alun Sidareja. Jalanan jadi sangat licin karena lumpur.

Selepas Sidareja, harunya kami langsung ambil jalan ke Bendungan Manganti, agar nanti tembus langsung di Langensari, tapi belokannya kelewat. Jadilah kami lewat jalur Cipari – Mulyadadi. Ini pertama kalinya kami melintas di daerah sini. Ternyata jalannya asik juga. Lagi-lagi belokan ke arah Bendungan Manganti terlewat.

Akhirnya, karena sudah malas cari-cari jalur lagi, kami putuskan untuk bablasin ke Wanareja lalu masuk jalan raya nasional. Sebetulnya banyak jalur tembusan ke Langensari, tapi haru pintar cari jalur yang ada jembatan yang bagus. Salah-salah, malah masuk ke jalan desa dan ketemu jembatan gantung.

Kami berhenti di SPBU sebelum perbatasan Jawa Tengah – Jawa Barat tepat ketika Magrib. Hujan malah semakin deras. Hujan mulai reda sekitar 18.30 WIB, kami melanjutkan perjalanan. Jalanan sangat lancar sampai memasuki kota Ciamis. Selepas Ciamis, tepatnya Cikoneng, barulah perjalanan kami tersendat. Memasuki Cihaurbeuti, jalanan kembali kosong. Bahkan Gentong pun masih kosong.

Setelah jalan nonstop dari Wanareja, kami memutuskan untuk berhenti sejenak di Lingkar Nagreg. Baju basah karena jas hujan tidak sanggup lagi menahan hujan yang non stop turun dari Wanareja sampai Limbangan. Kami ganti baju dan istirahat cukup lama di sini. Ketika kami jalan, arus lalu lintas masih ramai. Untunglah, ketika kami memasuki Cileunyi, jalanan sudah tidak terlalu macet. Kami sampai kembali di rumah sekitar pukul 23.00 WIB.

Selesai sudah perjalanan motoran kami dari Bandung ke Malang. Akhirnya kesampean juga ngerasain motoran jauh bareng suami tanpa terburu-buru. Mohon maaf kepada teman-teman yang sudah direpotkan selama perjalanan kami.


About Dya Iganov

Penyuka traveling, tidak hanya mendaki gunung, tapi juga touring, rafting, explore, city tour, kemping ceria, susur pantai, dll