Secara administratif, Curug Wedus berada di Dusun Bubuay, Desa Sepatnunggal, Kecamatan Sodong Hilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dan berada pada koordinat 7°32’31.9″S 108°04’23.1″E. Aliran Curug Wedus berasal dari aliran Sungai Cisodong. Curug Wedus memiliki lebar kurang lebih 50 m dan tinggi 10 m. Curug Wedus sudah merupakan salah satu objek wisata yang mulai berkembang. Pengelolaannya saat ini masih oleh warga setempat.
Secara keseluruhan, akses menuju Curug Wedus sudah baik dan tidak terlalu sulit untuk dicari. Berikut beberapa uraian mengenai akses menuju Curug Wedus.
TASIKMALAYA – CIBALONG – CURUG WEDUS
Arahakan kendaran menuju Kecamatan Karangnunggal. Kondisi jalan sudah cukup baik dan merupakan jalan utama penghubung Kota Tasikmalaya – Cipatujah. Patokan pertama yaitu pertigaan menuju jalan menuju Pamijahan. Persimpangan tersebut berada di Kecamatan Cibalong dan terletak pada koordinat -7.513961, 108.181034. Ambil arah kanan pada persimpangan ini menuju gapura kawasan objek wisata religi Pamijahan.
Kondisi jalan dari Kecamatan Cibalong hingga memasuki Kecamatan Bantarkalong sudah sangat baik, namun medan yang dilalui akan melewati perbukitan. Jalan akan terus menjak hingga memasuki Kecamatan Parungponteng. Ikuti jalan utama hingga bertemu persimpangan pada koordinat -7.509947, 108.089190 di Desa Karyabakti, Kecamatan Parungponteng. Ambil kiri pada persimpangan ini.
Ikut terus jalan utama dengn kondisi baik hingga bertemu kembali persimpangan pada koordinat -7.521505, 108.074437 yang sudah berada di Desa Sepatnunggal, Kecamatan Sodong Hilir. Ambil kiri pada persimpangan ini. Kondisi jalan akan semakin kecil dengan aspal yang sudah mengelupas. Jalan akan berada di sisi aliran Sungai Cisodong. Ikuti terus jalan utama hingga tiba di area parkir menuju Curug Wedus. Total pembacaan jarak dan waktu tempuh pada peta yaitu 45,3 Km dalam waktu kurang lebi 1 jam 36 menit.
GARUT – SALAWU – CURUG WEDUS
Arahkan kendaraan menuju Kecamatan Cilawu. Setiba di Kecamatan Cilawu, ikuti jalan raya utama menuju Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmlaya. Patokan pertama yaitu SPBU Salwu. Setelah SPBU Salawu akan ditemui persimpangan Warungpeuteuy pada koordinat -7.376926, 108.050451. Ambil kanan pada persimpangan ini. Ikuti terus jalan raya utama melewati Kecamatan Puspahiang kemudian Kecamatan Taraju.
Memasuki Desa Deudeul, Kecamatan Taraju, tepatnya di ruas Jalan Gunung Walanda – Taraju akan ditemui persimpangan pada koordinat -7.433749, 108.029780. Ambil arah kiri, menuju jalan yang menurun pada persimpangan ini. Ikuti terus jalan raya utama hingga tiba di patokan berikutnya, yaitu Alun-Alun Kecamatan Sodong Hilir. Alun-alun Kecamatan Sodong Hilir berada pada koordinat -7.488719, 108.052863. Ambil kanan di Alun-alun Sodong Hilir.
Tidak terlalu jauh dari belokan pertama, akan ditemui pertigaan pada koordinat -7.488966, 108.052142. Ambil kiri pada pertigaan ini menuju Desa Sepatnunggal. Pertigaan ini merupakan pertigaan pertama bila datang dari arah Utara ataupun Timur. Ikuti terus jalan utama hingga memasuki Desa Sepatnunggal. Kondisi jalan dari persimpangan Warungpeuteuy hingga Kecamatan Puspahiang akan cukup buruk. Akan banyak ditemui lubang cukup dalam dan jalan amblas hingga memasuki Kecamatan Puspahiang.
Kondisi jalan dari Kecamatan Puspahiang hingga Desa Deudeul sudah cukup baik. Jalan sudah dalam kondisi aspal, hanya saja ada beberapa titik jalan amblas. Kondisi jalan dari persimpangan di Desa Deudeul hingga Alun-Alun Kecamatan Sodong Hilir sudah baik. Hanya saja tanjakan dan turunannya cukup panjang dan jarak antar tikungannya cukup pendek. Kondisi jalan dari Alun-Alun Kecamatan Sodong Hilir hingga memasuki Desa Sepatnunggal akan cukup buruk. Jalur makadam dengan medan yang menurun terus akan dijumpai seanjang perjalanan.
Tepat ketika akan memasuki Desa Sepatnunggal, jalan akan masuk ke area perkebunan. Disini, kondisi jalan akan sangat gelap dan sepi karena tidak ada penerangan jalan dan tidak ada permukiman warga. Jalan akan berujung pada percabangan pada koordinat -7.513850, 108.070562 di Desa Sepatnunggal.
Ambil kiri pada percabangan jalan ini. Tidak jauh dari percabangan sebelumnya, akan ditemui persimpangan pada koordinat -7.513921, 108.071123. Ambil kanan pada persimpangan ini. Persimpangan kedua merupakan pertemuan dengan jalur dari arah Kecamatan Cibalong melalui Kecamatan Parungponteng dan Kecamatan Bantarkalong. Ikuti jalan utama hingga tiba di area parkir Curug Wedus. Total pembacaan jarak dan waktu tempuh pada peta yaitu 59,6 Km dalam waktu kurang lebih 2 jam 26 menit.
Perjalanan dari area parkir Curug Wedus hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Waktu tempuh normal dari parkiran hingga area Curug Wedus kurang lebih 15 menit dengan jarak 200 m. Jalur treking akan melewati pematang sawah dan aliran Sungai Cisodong. Akan ditemui jembatan gantung yang kondisinya sudah tidak layak guna, namun masih bisa dijadikan sebagai lokasi untuk mengambil foto. Aliran Sungai Cisodong sudah pernah dibendung, namun kondisinya sudah tidak baik. Terbukti dengan adanya bekas reruntuhan dan longsoran pada bagian atas Curug Wedus.
Area di sekitar Curug Wedus sudah ditata dan sudah banyak warung. Disediakan pula pelampung, ban, ruangan ganti, dan sudah ada kursi-kursi yang terbuat dari bambu di area sekitar Curug Wedus. Aliran Curug Wedus sebelah kanan (bila menghadap air terjun) biasanya banyak digunakan oleh pengunjung sebagai lokasi berenang. Sisi kiri Curug Wedus (bila menghadap air terjun) lebih banyak digunakan pengunjung sebagai lokasi untuk bermain air saja. Hal ini dikarenakan aliran Curug Wedus di sisi kanan memiliki kolam cukup luas dan dalam, serta terpisah dari sistem sungai.
Secara keseluruhan, Curug Wedus memiliki klasifikasi dominan Block & Paralel Waterfall. Klasifikasi ini muncul karena lebarnya aliran Sungai Cisodong yang jatuh menjadi Curug Wedus serta adanya runtuhan bendungan yang memisahkan aliran jatuah Curug Wedus dimulai dari tepi tebing. Masing-masing aliran jatuhan Curug Wedus yang terbagi ini (sisi kanan dan kiri) sama-sama memiliki aliran jatuhan yang lebar.
Aliran jatuhan Curug Wedus sisi kanan (bila menghadap air terjun) memiliki klasifikasi dominan Block Waterfall. Pada musim hujan akan muncul klasifiaksi Cataract Waterfall. Sedangkan pada musim kemarau, akan muncul klasifikasi Paralel & Horsetail dan Tiered Waterfall. Aliran jatuhan Curug Wedus sisi kiri (bila menghadap air terjun) memiliki klasifikasi dominan Block & Multi Step Waterfall. Pada musim hujan akan muncul klasifikasi Cataract Waterfall sedangkan pada musim kemarau akan mucuk klasifikasi Paralel & Horsetail Waterfall.
Pada aliran jatuhan sisi kiri Curug Wedus (bila menghadap air terjun) bagian paling ujungnya akan membentuk beberapa tingkatan dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Bentukan ini memunculkan klasifikasi Multi Step Waterfall. Bagian inilah yang dijadikan jalur oleh pengunjung untuk menuruni air terjun. Apabila dari area parkir, pengunjung akan tiba di bagian atas Curug Wedus, sehingga untuk sampai di area Curug Wedus harus dengan cara menuruni dinding air terjun. Meskipun tidak terlalu curam, tetapi pengunjung harus tetap berhati-hati, terutama jika musim hujan.
Sebenarnya terdapat satu akses lagi menuju area Curug Wedus, yaitu tepat setelah bekas bendungan pertama, sebrangi aliran Sungai Cisodong menuju aliran irigasi. Ikuti aliran irigasi hingga ke jalan setapak kecil menuju area Curug Wedus. Jalan setapak akan muncul tepat di belakang warung-warung di area Curug Wedus. Aliran irigasi ini memiliki posisi yang menggantung di tebing. Jarak dari saluran irigasi hingga ke dasar jurang yang merupakan aliran Sungai Cisodong cukup tinggi. Sangat disarankan untuk berhati-hati jika memilih jalur melewati saluran irigasi.
Curug Wedus merupakan air terjun semi permanen, artinya pada musim kemarau, alirannya tidak akan kering total. Aliran Curug Wedus pada musim kemarau akan mengalami penurunan debit yang cukup besar, namun tidak sampai kering total. Berdasarkan informasi dari warga yang menjaga area Curug Wedus, tidak disarankan berada di areal Curug Wedus dari selepas Magrib. Sebelum Magrib, seluruh pengunjung sudah harus meninggalkan area Curug Wedus.
Artikel lainnya mengenai Curug Wedus, dapat dilihat pada link berikut ini:
http://ngabolangngabolang.blogspot.co.id/2015/06/curug-gedus-tasikmalaya.html
http://hayutravelling.blogspot.co.id/2016/01/ekspedisi-curug-gedus-di-sodonghilir.html
http://jalanjalancurug.blogspot.co.id/2016/03/jalan-jalan-ke-curug-di-kabupaten_12.html