Situ Cilangla secara administratif terletak di Kampung Cilangla, Desa Raksasari, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, berjarak sekitar 50 Km dari Ibukota Kabupaten Tasikmalaya. Kecamatan Taraju sendiri, mayoritas merupakan daerah perkebunan, terutama perkebunan teh. Sebagian besar mata pencaharian dan peruntukan lahan di Kecamatan Taraju berasal dari perkebunan teh yang masih termasuk ke dalam wilayah kerja PTPN VIII, Perkebunan Sambawa. Komoditi unggulan lainnya yaitu padi dan palawija. Selain perkebunan teh, daerah di sekitar Taraju, seperti Puspahiang, Deudeul, Sodonghilir, Cikubang dan lainnya merupakan areal yang diperuntukan untuk kayu hasil hutan dan penambangan pasir dari beberapa sungai besar yang mengalir.
Wilayah Kecamatan Taraju berada di dataran tinggi bagian dari jejeran perbukitan terjal yang terus memanjang hingga ke wilayah Selatah Tasikmalaya dan berada pada ketinggian kurang lebih 800 m atas muka laut. Selain terkenal dengan perkebunan teh dan udaranya yang sejuk (sekitar 16-250C), Taraju juga terkenal dengan beberapa situs purbakala dan juga beberapa objek wisata minat khusus berupa wisata gua. Beberapa gua memang terdapat di sekitar Tasikmalaya bagian Selatan yang juga merupakan wilayah karst.
Sebut saja Pamijahan yang terkenal dengan gua yang juga berfungsi sebagai salah satu tempat yang dipercaya sebagai patilasan penyebar agama Islam pertama di daerah Tasikmalaya. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila di dalam gua terdapat rongga-rongga baik yang sudah cukup besar hingga berupa ruangan maupun yang baru berupa lubang serta aliran sungai bawah tanah yang cukup deras dan jernih. Berdasarkan pertimbangan tersebut, beberapa gua yang berada di Kecamatan Taraju kurang lebih memiliki karakteristik seperti yang berada di wilayah Pamijahan ataupun yang berada di wilayah Pancatengah.
Situ Cilangla pada awalnya memiliki luas sekitar 2 Ha dan sudah cukup dikenal di kalangan penggemar memancing. Situ Cilangla merupakan tempat tujuan memancing utama di sekitar Kecamatan Taraju. Letak Situ Cilangla sendiri berada di balik permukiman penduduk dan menuju areal perkebunan teh Sambawa. Sebenarnya selain Situ Cilangla, masih terdapat beberapa tempat yang ditetapkan menjadi Kawasan Cagar Budaya, seperti misalnya Situs Kaputihan di Desa Purwarhayu yang hanya berjarak sepuluh menit dari Situ Cilangla, Situ Cianiwung, Situs Semah Guriang, Gua Cipalasari, dan Curug Cipalasari.
Situ Cilangla berasal dari nama salah seorang tokoh di Kedusunan Cilangla bernama Abah Laya yang membelah bukit pasir di hilir aliran mata air induk hingga terbentuk bentangan sepanjang 1 Km antara Kampung Cilangla dan Kampung Ciwalahir hingga akhirnya diberi nama Situ Cilangla. Cerita Rakyat mengenai Abah Laya dan Situ Cilangla ini sudah berumur sekitar 150 tahun. Meskipun sudah berumur 150 tahun, tetapi kondisi Situ Cilangla tetap tidak mengalami perubahan, baik dari segi prasarana dan sarana, kondisi di sekitar Situ Cilangla, bahkan informasi di internet maupun papan penunjuk arah di lapangan pun tidak ada. Sejak awal, Situ Cilangla memang difokuskan untuk budidaya perikanan dan sebagai sumber air bagi perkebunan teh dan beberapa kebun warga di sekitarnya. Terdapat penangkaran dan keramba di Situ Cilangla, selain itu juga terdapat areal untuk memancing. Bahkan, pada waktu-waktu tertentu, sering diadakan perlombaan ketangkasan memancing di Situ Cilangla dengan tarif pendaftaran dan hadiah yang sudah disesuaikan.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, keberadaan Situ Cilangla memang sedikit sulit untuk ditemukan karena tidak adanya papan penunjuk arah, kurangnya informasi, serta posisinya yang berada di belakang permukiman penduduk tetapi tidak harus terlalu menjauh dari jalan raya Taraju dan penduduk yang berada di sekitar Kecamatan Taraju sudah banyak yang mengetahui keberadaan Situ Cilangla. Bahkan, sekarang sudah ada objek wisata berupa waterboom tepat di dekat Situ Cilangla dengan kondisi yang cukup baik dan airnya pun bersih. Dengan adanya objek wisata waterboom di dekat Situ Cilangla, diharapkan akan menambah jumlah wisatawan yang datang ke Situ Cilangla.
Untuk menuju Situ Cilangla, dapat menggunakan rute dari arah Garut melalui Kecamatan Cilawu dan Salawu maupun dari arah Kota Tasikmalaya melalui Kecamatan Singaparna dengan kondisi yang sudah cukup baik. Kedua akses jalan ini akan bertemu di pertigaan Desa Serang yang menuju Kecamatan Puspahiang. Berikut adalah pilihan menuju Kecamatan Taraju:
- Kota Garut – Kecamatan Cilawu – Desa Dayeuhmanggung –Desa Neglasari – Kecamatan Salawu – Desa Serang – Kecamatan Puspahiang – Desa Puspadatar – Desa Deudeul – Desa Cikubang – Desa Singasari – Desa Taraju – Kecamatan Taraju – Desa Raksasari – Situ Cilangla.
- Kota Tasikmalaya – Kota Singaparna – Desa Serang – Kecamatan Puspahiang – Desa Pusparahayu – Desa Deudeul – Desa Cikubang – Desa Singasari – Desa Taraju – Kecamatan Taraju – Desa Raksasari – Situ Cilangla
Situ Cilangla memang tidak bisa dipisahkan dari yang namanya ikan. Nama Situ Cilangla sendiri lebih dikenal sebagai danau tempat memancing yang menjadi favorit warga di Kecamatan Taraju dan sekitarnya. Untuk menunjang kegiatan tersebut, di Situ Cilanga terdapat keramba dan sebagian areal Situ yang dijadikan sebagai tempat pembibitan ikan. Areal di sekeliling Situ Cilangla didominasi oleh bukit-bukit perkebunan teh dan sebagian kecil arel pesawahan. Terdapat aliran sungai yang mengalir tepat di belakang areal bibit ikan Situ Cilangla.
Kondisi prasarana di areal Situ Cilangla memang masih kurang, dilihat dari kondisi jalan di sekitar areal danau yang masih berupa jalan setapak tanah, tidak disediakan areal khusus untuk parkir, bahkan ketika kami mengunjungi Situ Cilangla ada sepeda motor yang diparkir tepat di belakang lapak pemancingan. Pada salah satu bukit terdapat bekas areal pabrik teh yang hingga kini masih dapat ditemui bangunannya dengan kondisi rusak. Tidak ada penerangan di sepanjang jalan masuk menuju Situ Cilangla maupun di sekitar areal Situ Cilangla. Pengunjungnya pun pada hari biasa, baik yang hanya sekedar memancing hampir tidak ada. Hanya ada beberapa orang yang memang menjaga keramba dan mengurus areal pemancingan. Ketika sore hari, kabut mulai turun dan suasana menjadi semakin sepi. Lokasi Situ Cilangla memang berada di daerah perbukitan, dan Kota Taraju sendiri merupakan kota kecil yang ketika selepas Magrib sudah sangat sepi. Jadi, disarankan untuk mengunjungi Situ Cilangla sebaiknya sebelum sore.
Jalur lain menuju Situ Cilangla yaitu dari arah Kabupaten Garut melalui Kecamatan Singajaya yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Garut. Bila menggunakan jalur ini sebaiknya sebelum jam 14.00 WIB sudah sampai di areal kebun teh Kecamatan Bojonggambir karena medan jalannya yang cukup sulit, kondisi jalan yang rusak bahkan ada beberapa longsor dan aliran air, serta suasanya sepanjang jalan yang sangat sepi selepas Magrib.
Untuk meningkatkan potensi wisata Situ Cilangla mungkin perlu dilakukan penyediaan prasarana dan sarana yang layak di areal Situ Cilangla, selain itu, Situ Cilangla sebaiknya dikembangkan dengan konsep yang berdasar pada ciri utamanya yaitu sebagai areal pemancingan dan budidaya ikan yang ditunjang juga dengan adanya arena waterboom tepat di dekat pintu masuk Situ Cilangla.
ikan apa aja yang ada gan