SITU CIPANTEN


upload-92

Secara administratif, Situ Cipanten terletak di Desa Gunungkuning, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat dan berada pada koordinat -6.824061, 108.327711. Lokasi Situ Cipanten cukup mudah dijangkau, karena tjalan masuknya tidak terlalu jauh dari Jalan Raya Majalengka – Rajagaluh. Situ Cipanten hanya berjarak ± 15 km dari pusat kota Majalengka. Situ Cipanten memiliki luas ± 1 Ha dan diresmikan pada 1973. Situ Cipanten merupakan danau alami yang pengelolaannya merupakan Proyek Insentif IPD yang dikelola oleh desa atau lebih dikenal dengan KOMPEPAR. Situ Cipanten memiliki 3 manfaat, diantaranya untuk pengairan, perikanan, dan pariwisata. Daya tampung Situ Cipanten yaitu 30.000 m3, dimana air yang mengalir dari situ ini sebesar 0.350 l/d dengan areal yang dialiri mencapai 600 Ha. Air yang berada di Situ Cipanten relatif tenang dan disekelilingnya merupakan hutan dan kebun yang masih asli. Keberadaan Situ Cipanten sangat penting, karena menjadi sumber mata air dan untuk air minum bagi warga Desa Gunungkuning khususnya dan sumber air untuk pertanian bagi Kecamatan Sindang dan Kecamatan Sukahaji pada umumnya.

 upload-82

Belum banyak fasilitas pendukung untuk pariwisata di Situ Cipanten. Hanya terdapat saung kecil di dekat area parkir yang sering digunakan sebagai tempat berteduh bagi warga yang memancing. Area parkir cukup luas, hanya tidak tertata dengan baik, tetapi sangat sejuk karena banyak terdapat pohon yang cukup rindang. Tidak akan ditemui warung ataupun penjual makanan di dalam area Situ Cipanten, sebaiknya menyiapkan air minum ataupun logistik lainnya sebelum tiba di Situ Cipanten. Terdapat daratan kecil di tepi Situ Cipanten sehingga menyerupai pulau kecil di area Situ Cipanten dan dihubungkan oleh jembatan. Untuk memutari Situ Cipanten, pengunjung dapat menyusuri jalan setapak dan beton pembatas Situ Cipanten. Sebaiknya berkunjung ke Situ Cipanten pada pagi atau sore hari jika cuaca sedang cerah, karena tidak akan ditemui tempat untuk berteduh selain saung kecil di dekat area parkir. Lokasi Situ Cipanten tidak jauh dari permukiman warga Desa Gunungkuning dan percabangan jalan masuknya langsung dari Jalan Raya Rajagaluh – Sindang.

 upload-72

Terdapat tradisi yang dipelopori oleh Bumdes Gunungkuning, yaitu Marak Panten. Marak Panten merupakan salah satu kegiatan warga Desa Gunungkuning untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan hanya berlangsung 2-3 tahun sekali. Perayaan terakhir adalah pada saat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-69. Dalam acara Marak Panten, semua warga Desa Gunungkuning berlomba-lomba untuk menangkap ikan di Situ Cipanten dan diperbolehkan untuk memakai berbagai teknin menangkap ikan tradisional, seperti dijala, dijaring, atau digogo ( ditangkap langsung dengan tangan). Waktu pelaksanaan dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga selesai. Pesertanya pun tidak hanya sebatas warga Desa Gunungkuning, tetapi juga dari Kecamatan Sukahaji dan kecamatan-kecamatan lainnya di sekitar Situ Cipanten. Tujuan dari acara Marak Panten selain untuk memeriahkan HUT RI juga untuk memanen ikan yang bibitnya sudah ditebar 2 tahun sebelumnya juga dijadikan sebagai ajang pembersihan lumpur yang sudah mengendap di Situ Ciapanten. Sayangnya, tradisi yang hanya berlangsung 2-3 tahun sekali ini kurang diekspose dan hanya diketahui sebatas warga sekitar saja.

 upload-62

Terdapat beberapa rute menuju Situ Cipanten dari beberapa kota besar, seperti Bandung, Sumedang, Subang, dan Garut. Berikut adalah uraian rute menuju Situ Cipanten:

SUBANG – JALAN RAYA CIJELAG – MAJALENGKA – SITU CIPANTEN (JALUR PANTURA)

Dari Kota Subang, ikuti jalan utama menuju Kecamatan Tomo melalui Jalan Raya Cijelag. Memasuki Kecamatan Tomo, ikuti jalur utama Kecamatan Tomo – Kecamatan Jatiwangi yang juga merupakan jalur provinsi Sumedang – Majalengka. Ikuti terus jalan utama dari Jatiwangi menuju Majalengka hingga di pusat Kota Majalengka. Ikuti terus jalan utama Kota Majalengka hingga tiba di Bundaran Cigasong yang berada pada koordinat -6.836143, 108.250238. Ambil arah menuju Rajagaluh (lurus dari arah Kota Majalengka) hingga pertigaan pada koordinat -6.799060, 108.323478 kemudian ambil kanan. Ikuti jalan hingga tiba di koordinat -6.823359, 108.326203 yang merupakan pertigaan menuju jalan masuk Situ Cipanten. Total pembacaan jarak pada peta melalui rute ini adalah 98 Km dengan waktu tempuh tercepat adalah 1 jam 59 menit dan waktu tempuh terlama adalah 2 jam 24 menit. Pada kenyataannya bisa saja waktu tempuh yang diperlukan lebih dari waktu tempuh pada pembacaan peta.

 subang-situ-cipanten

SUMEDANG – WADO – TALAGA – SITU CIPANTEN (JALUR ALTERNATIF)

Jalur lainnya yaitu melalui Wado – Bantarujeg – Talaga – Maja – Majalengka – Rajagaluh yang berjarak lebih jauh dan sedikit memutar dan merupakan jalur alternatif jika ingin melewati jalur yang lebih sepi. Arus lalu lintas di jalur ini jauh lebih sepi dibandingkan dengan jalur utama Sumedang – Jatiwangi. Kebanyakan yang melintas di jalur ini adalah ELF, sepeda motor, dan sesekali pick up. Kondisi jalannya pun sedikit lebih kurang baik dan cukup smepit. Jalur ini melalui perbukitan, sehingga medannya didominasi oleh tanjakan dan turunan panjang serta tikungan tajam. Bila yang belum terbiasa melalui jalur ini sebaiknya harus berhati-hati. Ada beberapa titik ruas jalan yang rusak parah dan banyak terdapat timbunan pasir. Pada musim hujan, bahkan ada beberapa titik yang longsor dan rawan banjir. Arus lalu lintas akan kembali sedikit ramai setelah memasuki Kecamatan Bantarujeg hingga Kecamatan Talaga. Memasuki Kecamatan Talaga, jalur yang dilewati sudah merupakan jalur Kabupaten yang menghubungkan kota-kota kecamatan di Kabupaten Majalengka dengan Kota Majalengka. Setibanya di Kecamtan Talaga, ambil jalan menuju Kecamatan Maja. Setelah tiba di Kecamatan Maja, ikuti jalan utama hingga tiba di persimpangan di pusat kota Kecamatan Maja. Ambil jalan menuju SMAN 1 Maja. Setelah melewati SMAN 1 Maja, ambil arah kanan di persimpangan Desa Cicalung, Kecamatan Maja (-6.863748, 108.299241). Ikuti terus jalan utama yang nantinya akan menyberangi aliran sungai yang cukup lebar hingga tiba di pertigaan di koordinat -6.829945, 108.324689 kemudian ambil arah kanan. Tidak jauh dari pertigaan pertama akan ditemui pertigaan kedua, yaitu pada koordinat -6.828640, 108.327902 kemudian ambil arah kiri. Ikuti terus jalan utama hingga tiba di pertigaan pada koordinat -6.823359, 108.326203 yang merupakan pertigaan menuju jalan masuk Situ Cipanten. Total pembacaan jarak pada peta melalui rute ini adalah 91,5 Km dengan waktu tempuh tercepat adalah 2 jam 41 menit dan waktu tempuh terlama adalah 2 jam 44 menit. Pada kenyataannya bisa saja waktu tempuh yang diperlukan lebih dari waktu tempuh pada pembacaan peta.

 sumedang-wado-talaga-situ-cipanten

BANDUNG – SUMEDANG – JATIWANGI – SITU CIPANTEN

Jalur ini merupakan jalur utama Sumedang – Jatiwangi dengan kondisi jalan yang cukup baik, meskipun ada beberapa ruas jalan yang rusak berat, seperti Cimalaka – Tomo. Arus lalu lintas cukup ramai, dan truk pengangkut hasil tambang serta hasil hutan akan melintas 24 jam di jalur ini. Pagi hingga menjelang malam, kendaraan yang melintas ditambah dengan kendaraan pribadi, sepeda motor, dan ELF berbagai jurusan. Ambil arah Majalengka di persimpangan Jatiwangi. Setelah masuk jalur utama Majalengka, ikuti jalan utama sampai tiba di bunderan Cisayong. Ambil arah Rajagaluh (dari bunderan ambil jalan yang lurus). Ikuti terus jalan utama hingga tiba di pertigaan pada koordinat -6.799060, 108.323478 kemudian ambil kanan. Ikuti jalan hingga tiba di koordinat -6.823359, 108.326203 yang merupakan pertigaan menuju jalan masuk Situ Cipanten. Total pembacaan jarak pada peta melalui rute ini adalah 109 Km dengan waktu tempuh tercepat adalah 3 jam 3 menit dan waktu tempuh terlama adalah 3 jam 41 menit. Pada kenyataannya bisa saja waktu tempuh yang diperlukan lebih dari waktu tempuh pada pembacaan peta.

 bandung-sumedang-jatiwangi-situ-cipanten

BANDUNG – MALANGBONG – TALAGA – SITU CIPANTEN (JALUR SELATAN)

Jalur ini merupakan jalur yang melalui Jalan Nasional III melewati Rancaekek – Nagreg – Malangbong. Ikuti jalan utama hingga tiba di pertigaan Jalan Raya Bandrek – Malangbong, Kecamatan Malangbong (-7.060947, 108.086638) belok kiri menuju Jalan Raya Sumedang – Cibeureum. Jalur ini kemudian akan bertemu dengan Jalur alternatif di Kecamatan Wado, tepatnya di perimpangan -6.945297, 108.092506 ambil arah Terminal Wado, kemudian ikuti jalur seperti pada jalur alternatif yang sudah dipaparkan sebelumnya. Total pembacaan jarak pada peta melalui rute ini adalah 134 Km dengan waktu tempuh tercepat adalah 3 jam 47 menit dan waktu tempuh terlama adalah 4 jam 10 menit. Pada kenyataannya bisa saja waktu tempuh yang diperlukan lebih dari waktu tempuh pada pembacaan peta.

 bandung-malangbong-wado-situ-cipanten

Sumber lainnya:

https://infomajalengka.wordpress.com/2012/12/20/objek-wisata-situ-cipanten/

http://gunungkuning.desamembangun.or.id/2012/12/09/sejarah-desa-gunungkuning/

http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=960&lang=id

https://instagram.com/p/yf0RtfR6Ya/

http://www.upksindang.or.id/2014/08/marak-situ-cipanten.html

upload-52

upload-43

upload-33

upload-25

upload-113

situ-cipanten


About Dya Iganov

Penyuka traveling, tidak hanya mendaki gunung, tapi juga touring, rafting, explore, city tour, kemping ceria, susur pantai, dll