Mungkin kalau diibaratin, hidup itu kaya warung nasi depan kampus. Ya, dimana kita adalah pemilik warung nasi yang mempunyai pelanggan bernama sahabat, beberapa pembeli yang sering datang yang bisa kita sebut teman, ada juga mungkin beberapa pembeli yang diam-diam kita kagumi, bahkan ada yang menjadi pacar dan pastinya ada yang berhasil dan ada yang gagal kemudian tidak pernah datang lagi ke tempat kita berjualan. Kita pun selalu memiliki saingan tempat makan lain untuk menggambarkan karir dan pendidikan kita. Terlepas dari itu, akan ada saatnya satu per satu kisah dan rutinitas di warung nasi kita mengalami perubahan. Ada waktunya satu persatu pembeli yang sering datang (teman) menjadi sangat jarang datang bahkan tidak lagi datang tanpa batas waktu yang pasti karena mungkin sudah pindah ke kota lain, sudah menemukan warung nasi lain, sudah lulus dsb, bahkan hal ini pun berlaku pada pelanggan setia kita (sahabat). Seiring dengan berubahnya keadaan, ketika banyak sekali pembeli yg sudah memiliki tempat spesial di hidup kita satu-persatu pergi -ada juga pembeli-pembeli baru mugkin pelanggan baru- yang hadir tetapi tetap, yang terdahulu masih tetap membekas. Seiring dengan berjalannya waktu, satu persatu pelanggan dan pembeli pun pergi dan kita masih tetap ditempat kita semula dan hanya mampu mengingat semuanya sebagai kenangan. Kita pun tetap berada disini dan bertanya-tanya apakah akan ada suatu saatnya nanti kita juga pergi ataukah tetap berada disini sampai selamanya? Tetap ditempat semula berharap suatu waktu pelanggan dan pembeli yang dulu telah pergi akan dapat dengan mudah kembali ke warung nasi kita ataukah ikut pergi seperti yang lainnya dan menghilang menjadi kenangan?
That’s Life…. everything’s change & we must keep on going