Secara administratif, Waduk Darma berada di Desa Darma – Desa Jagara, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Waduk Waduk Darma merupakan danau buatan yang pembuatannya dimulai sejak zaman penjajahan Belanda.
Luas Waduk Darma mencapai 425 Ha dan dapat menampung air maksimum 58.978.571,106 m3 yang digunakan untuk menyuplai lahan seluas 22.060 Ha. Waduk buatan ini dibangun dengan cara membendung aliran sungai Cisanggarung dan beberapa anak sungainya seperti Kali Cikalapa, Kali Cilame, Kali Cilandak, Kali Cimuncang dan Kali Cinangka, serta beberapa sumber mata air seperti Cibuntu, Balong Beunteur dan Citambang.
Pada awalnya Waduk Darma dibangun untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi PDAM, air irigasi bagi petani serta Pabrik Gula di Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan. Pada saat ini, fungsinya hanya sebagai penyuplai air baku bagi PDAM dan irigasi. Pada saat ini waduk Darma dikelola oleh Dinas PSDA – Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air (PSDA) wilayah sungai Cimanuk-Cisanggarung.
Air yang masuk (inflow) ke Waduk Darma berasal dari Sungai Cisanggarung dengan luas daerah aliran sungai (DAS) seluas 28 km2 (23,50 km2 langsung dan 4,5 km2 tidak langsung). Waduk Darma mendapat suplesi dari Bendung Cilutung dan beberapa sungai kecil (Sungai Cikupa, Sungai Cinangka, Sungai Cilandak, dan Sungai Cireungit) dan beberapa mata air (MA Argajembangan, MA Darmaloka, MA Cibitung, MA Cirumput, dan MA Citimbang.
Pada awal dioperasikan pada tahun 1962 luas areal irigasi yang dilayaninya adalah 22,060 Ha. Mencakup wilayah Kabupaten Kuningan 6,697 Ha dan Kabupaten Cirebon 15,363 Ha. Namun dengan adanya alih fungsi areal pertanian menjadi berbagai kepentingan, maka daerah layanan irigasi menjadi berkurang. Dari data PANIR tahun 2002/2003 areal yang dilayani menjadi 13,458 Ha dengan rincian untuk kabupaten Kuningan 6,827 Ha dan Kabupaten Cirebon 6,631 Ha.
Kapasitas tampungan suatu waduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun yang diakibatkan oleh adanya pengendapan sedimen di dasar waduk. Sejak Waduk Darma dioperasikan pada tahun 1962 sampai sekarang, kondisi persediaan air di Waduk Darma terus menyusut. Penyusutan itu diduga akibat adanya kebocoran teknis (seepage) terutama di Rockfill Dam dan Babakan Dam. Selain itu juga karena terjadinya proses sedimentasi (pelumpuran) yang cukup tinggi. Proses sedimentasi yang cukup tinggi di Waduk Darma sebagian dipicu oleh penebangan pohon di areal hutan sekitar lokasi waduk, sehingga ketika hujan turun, air dan lumpur masuk ke dalam waduk dan dalam waktu yang cukup lama terjadi penumpukan lumpur.
Selain permasalahan sedimentasi, permasalahan yang dihadapi Waduk Darma saat ini adalah permasalahan kualitas air. Penurunan kualitas air akibat kontaminasi pakan ikan dari KJA Keramba Jaring Apung). Saat ini terdapat sekitar 7.000 petak KJA yang berada Waduk Darma. Nantinya setelah ditertibkan, KJA yang ada di Waduk Darma dibatasi maksimal hanya 2.500 petak saja. Standar Ambang batas daya tampung lingkungan adalah 1500 petak dan maksimal 2500 petak.
Penurunan kualitas air di Waduk Darma sangat berdampak pada kehidupan ikan yang berada di sekitaran Waduk. Tercatat tahun 2020 sudah 20 ton lebih ikan yang mati di Waduk Darma.
Sejarah Pembangunan Waduk Darma dimulai pada tahun 1923 saat Belanda melakukan perencanaan dan penilitan. Pelaksaanaan groundbreaking dilakukan pada tahun 1938. Pelaksanaan ini kemudian terhenti karena PD II, Pembangunan dilanjutkan tahun 1951 sampai dengan tahun 1962 oleh Pemerintah RI sampai dengan selesai. Dari Waduk Darma pula salah satu tonggak pembangunan infrastruktur di era kemerdekaan dimulai.
Waduk Darma berjarak kurang lebih 132 Km dari Kota Bandung, berjarak kurang lebih 46 Km dari Alun-Alun Kota Cirebon dan kurang lebih 11 Km dari Taman Kota Kuningan. Untuk mencapai Waduk Darma dari Kota Bandung, terdapat tiga rute utama yang dapat ditempuh.
TOL CIPULARANG – TOL CIPALI – CIREBON – WADUK DARMA
Arahkan kendaraan menuju GT tol dan arahkan kendaraan menuju arah Tol Cipularang. Setiba di Cikampek, arahkan kendaraan memasuki ruas Tol Cipali. Ikuti ruas Tol Cipali dan keluar melalui GT Plumbon, Cirebon. Dari Plumbon, arahkan kendaraan menuju arah Kota Kuningan.
Setiba di Kota Kuningan, patokan berikutnya adalah Taman Kota Kuningan. Di Taman Kota Kuningan, arahkan kendaraan sesuai petunjuk arah menuju Waduk Darma. Ikuti jalan raya utama hingga bertemu dengan gerbang masuk menuju Waduk Darma. Gerbang masuk ini berada pada koordinat -7.007460, 108.415034.
Total jarak bila mengambil rute ini kurang lebih 258 Km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam 58 menit. Rute ini termasuk yang paling panjang, namun dengan hambatan yang paling kecil. Hal ini dikarenakan sebagian besar rutenya merupakan rute tol.
SUMEDANG – MAJALENGKA – CIKIJING – WADUK DARMA
Arahkan kendaraan menuju Kota Sumedang. Setiba di Sumedang, ikuti jalan raya utama menuju Jatiwangi. Setiba di persimpangan Jatiwangi, ambil arah menuju Alun-alun Majalengka. Setelah melewati Alun-alun Majalengka, arahkan kendaraan menuju Bundaran Cigasong. Bundaran Cigasong berada pada koordinat -6.836205, 108.250404. Ambil arah kanan pada bunderan ini menuju arah Maja.
Ikuti jalan utama hingga tiba di Maja. Terus ikuti jalan raya utama hingga tiba di Pasar Talaga. Setelah Pasar Talaga, jalan akan sedikit menikung ke arah kiri, ikuti jalan tersebut hingga tiba di Alun-Alun Cikijing.
Setiba di Alun-Alun Cikijing ikuti jalan yang menuju ke Waduk Darma. Jalanan akan sedikit menaiki bukit dari sini hingga tiba di Kecamatan Darma. Ikuti jalan raya utama hingga bertemu gerbang masuk Objek Wisata Waduk Darma. Gerbang masuk ini berada pada koordinat -7.007460, 108.415034.
Total jarak bila mengambil rute ini kurang lebih 142 Km dengan waktu tempuh sekitar 4 jam 27 menit. Rute ini termasuk yang cukup ramai. Selain kendaraan pribadi (sepeda motor & mobil mini bus), rute ini juga merupakan rute lintasan truk besar dan bus.
NAGREG – PAGERAGEUNG – PANJALU – SUKAMANTRI – CIKIJING –WADUK DARMA
Arahkan kendaraan menuju arah Nagreg. Ikuti jalan raya utama hingga tiba di Pasar Pamoyanan yang berada pada koordinat -7.125017, 108.145515. Ambil arah kiri pada persimpangan ini menuju Situ Lengkong.
Setiba di persimpangan, tepat sebelum Situ Lengkong, arahkan kendaraan ke kiri. Persimpangan ini berada pada koordinat -7.128332, 108.264984. Arahkan kendaraan hingga memasuki daerah Sukamantri. Setiba di Sukamantri arahkan kendaraan hingga melewati Situ Cibubuhan. Situ Cibubuhan berada pada koordinat -7.086138, 108.297822. Ikuti jalan raya utama menuju arah Jahim.
Setiba di Jahim, ikuti terus jalan utama hingga tiba di pasar Cikijing. Setiba di Alun-Alun Cikijing ikuti jalan yang menuju ke Waduk Darma. Jalanan akan sedikit menaiki bukit dari sini hingga tiba di Kecamatan Darma. Ikuti jalan raya utama hingga bertemu gerbang masuk Objek Wisata Waduk Darma. Gerbang masuk ini berada pada koordinat -7.007460, 108.415034
Total jarak bila mengambil rute ini kurang lebih 126 Km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam 46 menit. Rute ini termasuk yang cukup ramai. Selain kendaraan pribadi (sepeda motor & mobil mini bus), rute ini juga merupakan rute lintasan truk besar dan bus. Namun setelah berbelok menuju Panjalu di Pasar Pamoyanan, arus lalu-lintas akan cukup sepi. Arus lalu-lintas hanya akan didominasi oleh sepeda motor warga dan ELF.
SUMEDANG – WADO – BANTARUJEG – CIKIJING – WADUK DARMA
Arahkan kendaraan menuju Kota Sumedang. Setiba di Kota Sumedang, arahkan kendaraan menuju arah Wado. Ikuti jalan raya utama hingga tiba di patokan pertama yaitu Kantor Desa Cikareo. Tidak jauh dari Kantor Desa Cikareo akan ditemui sebuah persimpangan yang berada pada koordinat -6.963847, 108.094920. Ambil arah lurus pada persimpangan ini.
Ikuti jalan utama hingga tiba di Pasar Wado. Setelah Pasar Wado akan ditemui persimpangan pada koordinat -6.945150, 108.092648. Ambil arah kanan pada persimpangan ini menuju Lemahsugih.
Ikuti jalan raya utama melewati Kecamatan Lemahsugih kemudian Kecamatan Bantarujeg, lalu tiba di persimpangan Pasar Talaga. Ambil arah kanan pada persimpangan Pasar Talaga menuju arah Cikijing. Setiba di Alun-Alun Cikijing ikuti jalan yang menuju ke Waduk Darma. Jalanan akan sedikit menaiki bukit dari sini hingga tiba di Kecamatan Darma. Ikuti jalan raya utama hingga bertemu gerbang masuk Objek Wisata Waduk Darma. Gerbang masuk ini berada pada koordinat -7.007460, 108.415034
Total jarak bila mengambil rute ini kurang lebih 141 Km dengan waktu tempuh sekitar 4 jam 18 menit. Rute ini merupakan rute alternatif. Bagi yang suka mengendarai motor dengan kondisi arus lalu lintas yang cukup sepi, jalur ini sangat direkomendasikan. Jalur ini juga satu arah dengan jalur yang menuju Bendungan Jatigede. Setelah melewati Pasa Wado, kontur jalan akan melewati perbukitan sepanjang Wado – Lemahsugih – Bantarujeg hingga Talaga.
Turunan dan tanjakan curam, serta tikungan tajam akan sering dijumpai di jalur ini. Pemandangan di jalur ini sangat indah, dibandingkan jalur-jalur lainnya. Lebar jalan tidak selebar jalan raya utama, sehingga jika menggunakan mobil diharapkan berhati-hati dan sudah terbiasa melewati jalur perbukitan yang sempit. Jalur ini merupakan jalur yang didominasi ole Elf dan sepeda motor warga.
Objek wisata di sekitaran Waduk Darma sudah memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Fasilitas pendukung wisata yang ada di sekitaran Waduk Darma antara lain Area parkir kendaraan yang luas, Warung wisata, Gazebo & tempat duduk, Mushola, Toilet, Wahana air, Spot foto. Selain fasilitas tersebut, terdapat satu lahan luas di Sebelah Selatan Taman Jagara yang bisa digunakan untuk kemping. Untuk kemping, minta ijinlah pada penduduk setempat atau pengelola yang bersangkutan.
Adapun retribusi yang harus dikeluarkan oleh pengunjung adalah harga tiket masuk Rp 10.000,00 untuk anak-anak dan RP 15.000,00 untuk orang dewasa. Sedangkan untuk biaya tambahan yang harus dikeluarkan yaitu retribusi parkir wisata Rp 3.000,00 untuk motor dan Rp 5.000,00 ketika anda berkunjung menggunakan mobil.
Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Waduk Darma adalah pagi hari dan sore hari. Ketika sore hari, pengunjung dapat menikmati sunset yang cukup indah di sekitaran Waduk Darma. Kondisi di sekitar Waduk Darma masih ramai oleh permukiman penduduk. Waduk Darma merupakan salah satu objek wisata danau di Kabupaten Kuningan yang cocok untuk dikunjungi bersama keluarga.